![]() |
Gambar. pemberian obat asma |
Apa Itu Asma?
Asma adalah salah satu masalah paru-paru yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas akibat peradangan dan penyempitan pada saluran pernapasan.
Tak hanya kesulitan bernapas, asma juga bisa menyebabkan gejala lain seperti mengi, batuk-batuk, dan nyeri dada.
Saluran pernapasan pada pengidap asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain tanpa asma.
Ketika paru-paru teritasi akibat zat pemicu (asap rokok, debu, bulu binatang, dll). Maka otot-otot saluran pernapasan pada pengidapnya menjadi kaku dan menyempit.
Gejala Asma
Seseorang yang mengidap asma bisa mengalami beragam gejala, seperti:
* Sesak dada
* Batuk, terutama pada malam hari atau saat cuaca dingin.
* Mengi, yang menyebabkan suara siulan saat mengeluarkan napas.
Pola gejala pada setiap pengidap asma pun bisa berbeda-beda. Meski begitu, pola gejalanya yang paling umum yaitu:
* Datang dan pergi seiring waktu atau dalam hari yang sama.
* Mulai memburuk dengan infeksi virus , seperti pilek.
* Dipicu oleh olahraga , alergi, udara dingin, atau hiperventilasi karena tertawa atau menangis.
* Lebih buruk dimalam hari atau pagi hari.
Ketahuilah lebih lanjut penjelasan mengenai gejala asma dari dokter atau tenaga medis lainnya.
Faktor Risiko Asma
Bakteri yang berasal dari debu sering menjadi pemicu utama penyakit asma.
Bakteri tersebut bernama endotoxin yang umumnya berada pada parkakas rumah, terutama dikamar tidur yang menimbulkan gejala asma.
Faktor risiko lain yang dapat memicu penyakit asma, antara lain:
* Rokok
* Bulu binatang
* Udara dingin
* Infeksi virus
* Paparan zat kimia
* Akitivitas fisik
* Infeksi paru-paru dan saluran pernapasan
* Pekerjaan tertentu seperti tukang las, kayu, atau pekerja pabrik tekstil
* Alergi makanan, seperti kacang-kacangan
Penyebab Asma
Asma adalah jenis penyakit yang dapat menimpa kepada siapa saja atau lebih tepatnya semua golongan usia.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingiin, aktivitas fisik berlebih, virus sampai paparan kimia.
Namun, hingga kini penyebab utama asma belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, pengidap penyakit asma terbukti memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif.
Ketika paru-paru terkena iritasi, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit . Kemudian, produksi dahak meningkat , sehingga membuat pengidapnya kesulitan bernafas.
Pada anak-anak, gejala asma akan hilang dengan sendirinya saat memasuki usia remaja.
Namun, anak-anak yang memiliki gejala asma cukup berat, kondisinya bisa bertahan atau muncul kembali di masa mendatang.
Diagnosis Asma
Di tahap awal, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnese) dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu.
Perlu kita ketahui bahwadiagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat episodik, gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada, dan variabilitas yang berkaitan dengan cuaca.
Untuk membantu menegakkan diagnosis asma, dokter mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan penunjang,
Contohnya, faal paru dengan alat spirometer. Pengukuran faal paru digunakan untuk menilai:
* Obstruksi jalan napas
* Reversibiliti kelainan faal paru
* Variabiliti faal paru, sebagai penilaian tidak langsung hiperes-ponsif jalan napas
Ada pula beberapa tes lainnya untuk membantu dokter untuk mendiagnosis asma, yaitu:
* Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter
* Uji reversibilitas
* Uji provokasi bronkus, untuk menilai ada atau tidak adanya hiperaktivitas bronkus
* Uji alergi untuk menilai ada atau tidaknya alergi
* Foto torak, untuk menyingkirkan penyakit selain asma
Pengobatan Asma
Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam pengobatan asma, yakni meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh.
Oleh karenaitu, pengidap asma perlu disiplin menjalani pengobatan dengan dokter agar asma tetap terkendali.
Disamping melakukan pengobatan, pengidap asma juga harus menghindari dari hal-hal yang memicu kekambuhan.
Biasanya, dokter merekomendasikan inhaler sebagai pengobatan saat gejala asma muncul.
Namun, penggunaan inhaler juga berpotensi menyebakan efek samping bagi pengguna.
Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang semakin parah, meskipun sudah melakukan penanganan dengan inhaler maupun obat , maka perlu tindakan medis di Rumah Sakit.
Pasalnya, asma juga dapat membahayakan nyawa bagi orang pengidapnya.
Pencegahan Asma
Masalah paru yang satu ini adalah jenis penyakit yang dapat dikendalikan dengan mengatur pola hidup sehat.
Selain itu, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:
* Mengenali dan menghindari pemicu asma
* Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter
* Melakukan langkah pengobatan yang lengkap dan tepat dengan mengenali penyebab asma
* Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur
* Memonitor kondisi saluran pernapasan
Perlu diperhatikan, penggunaan inhaler juga bisa berisiko meningkatkan reaksi asma.
Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikannya dengan dokter, supaya rencana penanganan asma disesuaikan dengan kebutuhan .
Vaksinasi flu dan pneumonia juga disarankan untuk pengidap asma untuk mencegah komplikasi berbahaya yang berkaitan dengan pernapasan.
salam sehat untuk kita semua...
terimakasih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar