Tampilkan postingan dengan label penyakit liver. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit liver. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 September 2024

PENYAKIT LIVER - KENALI GEJALA DAN PENGOBATANNYA

 LIVER



Apa Itu Penyakit Liver?

Penyakit liver adalah penyakit yang mengganggu fungsi liver. Organ dengan nama lain hati ini merupakan organ penting yang ada di bawah tulang di sisi kanan perut. Ia berperan untuk mencerna makanan  dan membersihkan tubuh dari racun.

Namun, liver juga bisa terserang penyakit atau masalah. Penyakit ini bisa menurun secara genetik atau terjadi akibat berbagai faktor eksternal, seperti virus, penggunaan alkohol, dan obesitas.

Liver sebenarnya adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang dapat dengan mudah mengganti sel yang rusak. Akan tetapi, jika sel-sel yang rusak terlalu banyak, ia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan tubuh.

Seiring waktu, kondisi yang merusak hati bisa menyebabkan jaringan parut (sirosis), yang bisa menyebabkan gagl hati yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Namun, pengobatan dini bisa memberi waktu bagi liver untuk sembuh.

Penyebab Penyakit Liver

Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab penyakit , antara lain:

* Infeksi Virus. Hingga saat ini ada 8 jenis virus hati, dan virus yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B (HVB) dan Hepatitis C (HCV).

* Masalah sistem kekebalan tubuh. Penyakit hati juga bisa terjadi akibat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang organ tersebut.

* Penyakit bawaan. Beberapa masalah liver berkembang karena kondisi genetik (warisan atau turunan orang tua)

* Kanker. Ketika sel-sel abnormal berkembang pada liver, tumor bisa terbentuk. Tumor bisa jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker hati).

* Jenis Penyakit Liver

Penyebab Penyakit Liver

Penyebab penyakit liver ini sangat beragam. Hingga saat ini, penyakit liver yang sudah teridentifikasi mencapai sekitar 100 jenis penyakit dengan penyabab yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah beberapa penyebab penyakit liver berdasarkan jenisnya:

1. Penyakit terkait alkohol

Penyebab penyakit ini adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun.

Alkohol bersifat toksik untuk sel-sel hati, terutama pada saat organ ini menyaring alkohol dari dalam darah, sel-sel hati dapat mengalami kematian.

Hati memiliki kamampuan regenerasi, namun jika seseorang terus menerus mengonsumsi alkohol, kemampuan regenerasinya dapat terganggu dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius dan berbahaya.

2. Non-alcoholic fatty liver

Kondisi ini kerap disebut juga perlemakan hati. Dalam kondisi normal, sel-sel hati seharusnya hanya mengandung sedikit lemak, tapi pada penyakit liver ini terapat penumpukan lemak yang berlebih di sel-sel hati.

3. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit yang muncul akibat peradangan pada jaringan hati. Beberapa jenis hepatitis tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Sedangkan beberapa jenis lainnya merupakan hepatitis serius yang dapat berkembang menjadi sirosis, gagal hati, maupun kanker hati.

Hepatitis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Penyebab terjadinya hepatistis sangat beragam, di antaranya adalah infeksi virus dan kondisi autoimun.

Jenis-jenis hepatitis meliputi hepatitis A, B, C, D, E, dan Hepatitis autoimun.

Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis yang bisa membantu mengatasi penyakit Hepatitis.

4. Hepatitis toksik (toxic hepatitis)

Ini merupakan peradangan pada jaringan hati akibat tubuh terkena senyawa kimia beracun yang menyebabkan terjaidnya kerusakan jaringan hati.

Jenis-jenis racun yang dapat menyebabkan hepatitis toksik sangat beragam, baik itu berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya.

Sering kali gejala hepatitis toksik akan menghilang dengan sendirinya pada saat tubuh tudak lagi terpapar senyawa tersebut.

Namun, pada beberapa kasus, hepatitis toksik yang lebih serius dapat memicu terjadinya kerusakan jaringan hati secara permanen seperti sirosis dan gagal hati yang membahayakan nyawa.

Golongan obat antiinflamasi, penurun demam, dan penghilang rasa sakit jika konsumsi berlebihan dapat menjadi penyebabnya.

5. Penyakit liver kolestasis

Kolestasis terjadi akibat gangguan aliran empedu, baik karena berkurangnya cairan empedu maupun karena adanya hambatan pada saluran empedu.

Gangguan aliran empedu dapat menyebabkan penumpukan bilirubin di dalam darah.

Bilirubin merupakan produk sisa dari pengahancuran sel-sel darah merah dan harus dibuang melalui feses maupun urine.

6. Penyakit liver yang diturunkan (inherited liver diseas)

Penyakit hati atau liver ini disebabkan oleh kelainan genetik yang menyebabkan gangguan fungsi organ hati. Dua jenis penyebab penyakit liver genetik yang paling dikenal adalah hemokromatosis dan defisensi alfa-1 anitripsin.

7. Kanker hati

Kanker hati merupakan jenis kanker yang berawal dari organ hati. terdapat beberapa jenis kanker hati, yaitu hepatocellular carcinoma (HCC), hepatoblastoma, dan cholangiocarcinoma. HCC merupakan jenis kanker hati yang paling sering terjadi.

Faktor Risiko Penyakit Liver

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit liver, yaitu:

* memiliki berat badan berlebih atau obesitas

* mengonsusmi alkohol secara berlebih

* terpapar racun atau zat kimia tertentu

* menyalahgunakan NAPZA, terutama yang berbagi jarum suntik

* terpapar darah atau cairan tubuh orang lain

* sering berganti pasangan dalam hubungan seksual

* menjalani prosedur pemasangan tato permanen atau tidak

* menderita diabetes atau peningkatan kadar trigliserida

* memiliki keluarga yang menderita penyakit liver

Gejala Penyakit Liver

Gejala penyakit liver pada tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang bisa muncul akibat penyakit liver, yaitu:

* mual dan muntah

* nyeri perut

* penurunan nafsu makan

* penurunan gairah seksual (libido)

* rasa lelah yang berlebihan

* perubahan warna feses menjadi pucat atau kehitaman

* warna urine menjadi gelap

* kulit dan mata menjdai kuning atau penyakit kuning

* kulit terasa gatal

* pembengkakan di perut (asites)

* pembengakakan di kaki

Pada penyakit liver yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada jaringan hati (hepatitis), penderita dapat mengalami keluhan lain, seperti demam atau nyeri perut kanan atas.

Tahap Kerusakan Hati

Selain beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, penderita penyakit liver akan mengalami penurunan fungsi hati sejalan dengan perkembangan penyakit liver itu sendiri. Beberapa tahapannya adalah:

Tahap 1

Penyakit liver pada tahap ini di tandai dengan adanya peradangan pada sel-sel hati. Kondisi ini menyebabkan jaringan hati menjadi lunak dan membengkak. Jika tidak di tangani dengan baik, peradangan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan hati.

Tahap 2

Pada tahap ini, liver mulai mengalami fibrosis, yaitu kondisi saat jaringan perut mulai tumbuh untuk menggantikan jaringan hati yang rusak. Pembentukan jaringan perut sebenarnya merupakan proses alami yang dilakukan tubuh untuk menyembuhkan luka. Namun, pembentukan fibrosis ini justru membuat hati tidak bisa berfungsi dengan baik.

Tahap 3

Tahap ini ditandai dengan terjadinya sirosis, yaitu kerusakan parah pada hati akibat penumpukan jaringan perut. Sirosis disebabkan oleh penyakit hati yang berlangsung lama.

Sirosis hati merupakan tahap akhir dari penyakit liver. Pada tahap ini, hati sudah tidak bosa berfungsi dengan baik. Kondisi ini akan ditandai dengan munculnya keluhan dan gejala yang lebih serius.

Tahap 4

Pada tahap ini, kerusakan hati sudah terjadi secara menyeluruh sehingga fungsi hati hilang secara keseluruhan. Tahap ini disebut juga dengan gagal hati. Kondisi ini dapat terjadi secara akut atau kronis.

Kerusakan hati yang sudah mencapai tahap akhir tidak bisa disembuhkan. Penderita umumnya memerlukan penanganan dan perawatan khusus. Salah satu penanganan yang dianjurkan pada tahap ini adalah transplantasi hati.

Kapan Harus ke Dokter?

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala gejala seperti di atas. Anda juga bisa disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter jika memiliki faktor atau kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit liver.

Segera ke dokter jika mengalami nyeri perut yang sangat parah, terlebih jika disertai dengan munculnya penyakit kuning dan demam. Jika anda sudah didiagnosis menderita penyakit liver, ikutilah terapi yang diberikan oleh dokter. Beberapa penyakit liver membutuhkan penanganan intensif.

Jika anda disarankan mengonsumsi obat-obatan tertentu, selalu ikuti anjuran dokter dan lakukan kontrol berkala untuk memantau kemajuan terapi dan ada tidaknya efek samping akibat penggunaan obat.

Diagnosis Penyakit Liver

Untuk mendiagnosis penyakit liver, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan dan faktor risiko yang dimiliki pasien, seperti riwayat mengonsumsi obat-obatan sebelumnya atau jumlah alkohol yang dikonsumsi per harinya.

Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk melihat perubahan warna kulit dan mata, pembengkakan di perut dan kaki, serta ada tidaknya nyeri tekan di perut.

Untuk menentukan diagnosis, dokter perlu menemukan penyebab penyakit hati serta tingkat keparahan kondisinya. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan guna memastikan diagnosis adalah:

1. Tes Darah

Tes darah berguna untuk mengetahui kondisi peradangan yang terjadi pada hati dan fugsi organ hati. Beberapa jenis tes darah yang dapat dilakukan adalah:

    * Pemeriksaan fungsi hati, untuk mengetahui kadar protein, albumin, dan bilirubin dalam darah, kadar enzim, SGOT, SGPT, serta enzim GGT dan alkali fosfatase.

    * Hitung darah lengkap, untuk memeriksa penurunan sel darah merah , sel darah putih, dan trombosit.

    * Pemeriksaan INR (international normlized ratio), untuk melihat fungsi pembekuan darah.

    * Pemeriksaan kadar enzim lipase, untuk mendeteksi peradangan pada pankreas

    * Pemeriksaan kadar amonia, untuk menentukan apakah gangguan kesadaran terjadi akibat penumpukan ammonia yang umumnya terjadi pada gagal hati

* Pemeriksaan serologi, untuk memeriksa dan mendeteksi apakah penyakit hati disebabkan oleh infeksi virus, seperti A, B, C, atau D

2. Pemeriksaan Lain-lain

Selain tes darah, dokter dapat meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan berikut:

    * Pemindaian  dengan USG, CT scan, atau MRI, untuk mendapatkan gambaran organ hati dan organ yang ada disekitarnya secara jelas

    * Biopsi hati, untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan jaringan

    * Tes genetik, untuk mendiagnosis kelainan genetik yang mungkin menjadi penyebab terjadinya penyakit liver

Pengobatan Penyakit Liver

Pengobatan penyakit liver tergantung pada penyebab yang mendasarinya, tingkat keparahan, dan kondisi pasien. Penyakit liver yang terdeteksi pada tahap awal dan ditangani sejak dini memiliki potensi lebih besar untuk sembuh dibandingkan yang terdeteksi dan ditangani saat tahapnya sudah serius.

Secara umum, beberapa metode pengobatan penyakit liver adalah:

* Menjalani pola hidup sehat, seperti menurunkan berat badan, berhenti minum alkohol, dan menghindari konsumsi obat-obatan tanpa saran dokter

* Memperbanyak minum air putih, istirahat yang cukup, serta mengonsumsi maknan yang sehat , terutama untuk mengatasi hepatitis A

* Mengonsumsi obat diuretik dan diet rendah garam, untuk menangani sirosis

* Mnejalani operasi pengangkatan kantong empedu, untuk menangani batu empedu 

* Menjalani tranplantasi hati, untuk mengatasi kondisi yang telah mencapai tahap gagal hati

Komplikasi Penyakit Liver

Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit liver tergantung pada penyebabnya. Beberapa penyakit dan kondisi yang bisa terjadi saat seseorang mengalami penyakit hati adalah:

* Perdarahan

* Infeksi

* Kekurangan gizi atau malnutrisi

* Berat badan menurun

* Penurunan fungsi kognitif

* Kanker hati




Featured Post

KENALI GEJALA PNEUMONIA ATAU RADANG PARU-PARU DAN CARA MENGOBATINYA

  Apa Itu Pneumonia (radang paru-paru)? Menurut UNICEF/WHO, radang paru-paru atau pneumonia adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut da...