Hernia adalah kondisi ketika organ dalam tubuh menonjol melalui dinding otot atau jaringan disekitarnya, secara umum penyakit ini tidak berbahaya, tapi bisa berkembang menjadi masalah serius dan mengancam nyawa. Bila terkena hernia, kemungkinan besar anda akan membutuhkan operasi untuk penyembuhannya . Namun, tidak semua kasus hernia pasti memerluka operasi, tergantung kondisi dan gejala hernia itu sendiri dan gejalayang muncul. Hernia adalah penyakit yang sangat umum dijumpai dalam masyarakat.
Pengertian dan Jenis Hernia
Hernia terjadi ketika ada bagian dari organ internal yang menekan dan menembus otot atau jaringan ikat organ lain. Ketika otot atau jaringan ikat itu lemah atau robek sehingga ada bagian tertentu dari organ, terutama usus, yang menembusnya dan masuk ke area tubuh lain. Akibatnya, muncul tonjolan di bawah kulit yang disertai rasa sakit dan ketidaknyamanan. Kondisi ini umumnya terjadi di area perut dan selangkangan.
Jenis-Jenis Hernia
Jenis-jenis hernia umumnya terbagi berdasarkan letaknya, yaitu:
1. Hernia Inguinalis, yang terjadi saat ada bagian usus atau jaringan lemak di rongga perut yang mencuat ke selangkangan. Ini merupakan jenis yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
2. hernia Femoralis, yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus yang mencuat ke bagian atas paha bagian dalam. Risiko wanita untuk terkena penyakait ini lebih tinggi daripada pria.
3. hernia Umbilikus, yang terjadi pada saat ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini besar dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi lahir. Sedangkan pada orang dewasa, pemicunya adalah adanya tekanan berlebihan pada abdomen.
3. Hernia Insisi, yang terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum sembuh pada abdomen. Jenis ini termasuk salah satu risiko komplikasi pada operasi bagian perut.
4. Hernia Hiatus, yang terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke rongga dada. Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati ( rasa sakit dan tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah makan) merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami jenis ini.
5. Hernia Spigelian, yang terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat perut dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar.
Faktor-Faktor Risiko Hernia
Fakor-faktor risiko yang berkontribusi pada kondisi ini seperti:
* Lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.
* Sudah lanjut usia.
* Batuk kronis, kemungkinan karena peningkatan tekanan perut yang berulang.
* Cystic fibrosis.
* Kehamilan.
* Sembet kronis.
* kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.
* Merokok, yang menyebabkan melemahnya jaringan ikat.
* Riwayat pribadi atau keluarga.
Rekomendasi Dokter Yang Bisa Bantu Mengatasi Hernia
Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala hernia, segeralah berbicara dengan dokter di Fasilitas Kesehatan terdekat.
Diagnosis
Dokter terlebih dalu akan melakukan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan ini, dokter mungkin akan merasakan adanya tonjolan di daerah perut atau selangkangan yang membesar saat pengidap berdiri, batuk, atau mengejan.
Selanjutnya dokter akan menggunakan tes pencitraan untuk membantu diagnosis, yaitu berupa:
* USG perut (ultrasonografi).
* CT-scan perut
* MRI
* X-ray saluran pencernaan
* Endoskopi.
Pengobatan Hernia
Dalam kasus hernia umbilikalis pada anak, operasi mungkin direkomendasikan. Terutama jika ukurannya besar atau jika belum sembuh pada usia 4 hingga 5 tahun. Pada usia ini, seorang anak dapat terhindar dari komlikasi bedah.
Jika orang dewasa mengidap hernia umbilikalis, pembedahan biasanya dianjurkan karena kondisinya tidak akan membaik dengan sendirinya dan risiko komplikasi lebih tinggi.
Komplikasi
Komplikasi hernia inguinalis meliputi:
1. Tekanan pada jaringan di sekitarnya, kebanyakan hernia inguinalis membesar seiring waktu jika tidak ditangani dengan pembedahan. Pada pria, jika kondisi ini sudah membesar, maka ia dapat meluas ke skrotum, menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
2. Hernia Inkarserata. Jika isi hernia terperangkap di titik lemah dinding perut, isinya dapat menyumbat usus, menyebabkan rasa sakit yang parah, mual, muntah, dan ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang gas.
3. Pencekikan. Hernia yang terperangkap atau dibiarkan dapat memotong aliran darah ke bagian usus. Pencekikan dapat menyebabkan kematian jaringan usus yang terkena. Jika tercekik, maka ia dapat mengancam jiwa dan membutuhkan pembedahan segera.
Pencegahan
Seseorang tidak dapat mencegah cacat bawaan yang membuatnya rentan terhadap kondisi ini. Namun, kamu dapat mengurangi ketegangan pada otot dan jaringan perut, misalnya dengan:
* Mempertahankan berat badan ideal yang sehat.
* Mengkonsumsi makanan berserat tinggi.
* Angkat benda dengan hati-hati atau hindari mengangkat beban berat. Jika harus mengangkat sesuatu yang berat, selalu tekuk dari lutut, bukan dari pinggang
* Berhenti merokok karena rokok sering menyebabkan batuk kronis yang dapat menyebabkan atau memperburuk hernia inguinalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar