Minggu, 28 Juli 2024

IMUNISASI PADA BAYI

 Imunisasi

imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan melalui pemberian vaksin, biasanya dalam bentuk suntikan. Imunisasi bisa diberikan pada bayi baru lahir, anak-anak, maupun orang dewasa dan lansia.

 Imunisasi rutin lengkap merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah penyebaran penyakit. Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.

 Selain imunisasi wajib, Ikatan Dokter Anak Indonesia telah mengeluarkan izin pemberian vaksin COVID-19 untuk anak-anak 11 tahun.

Tujuan dan Indikasi Imunisasi

Imunisasi bertujuan untuk melindungi diri dari berbagi penyakit yang berbahaya atau berisiko menyebabkan kematian. Imunisasi juga bisa menjdai cara untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

 Hal tersebut penting untuk mencegah penyebaran penyakit pada orang yang tidak bisa menjalani imunisasi. Dengan kata lain, makin banyak orang yang mendapatkan imunisasi, makin sedikit pula orang yang terinfeksi penyakit.

Peringatan dan Larangan Imunisasi

Penting untuk diingat, orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah pada imunisasi sebelumnya atau alergi terhadap bahan yang terkandung dalam vaksin tidak boleh menerima imunisasi  penderita kanker atau penyakit autoimun yang memiliki daya tahan tubuh lemah juga umumnya tidak boleh menjalani imunisasi.

Sebelum Imunisasi

Tidak adak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan oleh ibu dan anak sebelum imunisasi.

Meski demikian, ibu dianjurkan untuk membawa buku kesehatan ibu dan anak(buku KIA), atau buku catatan imunisasi, serta identitas diri.

 Ketika sampai di tempat imunisasi, beri tahu dokter tentang obat yang sedang dikonsumsi, termasuk produk herbal dan suplemen. Selanjutnya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik singkat sebelum memberikan imunisasi.

Jenis dan Efek Samping Imunisasi

Ada beberapa jenis vaksin yang diharuskan dalam program imunisasi wajib. Setiap jenis vaksin tersebut bisa menimbulkan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Hal ini biasanya terjadi akibat reaksi alami dari sistem kekebalan tubuh ketika menerima imunisasi.

KIPI yang timbul akibat imunisasi bisa bersifat ringan, seperti rasa tidak enak badan, nyeri ringan, atau demam. Namun, terkadang KIPI bisa juga parah dan menimbulkan reaksi alergi berat, seperti syok anfilaktik. Meski demikian, reaksi berat ini jarang jarang terjadi.

Berikut adalah jenis vaksin : 

1. Hepatitis B

Vaksin ini diberikan untuk mencegah penularan virus hepatitis B.

2. Polio

Imunisasi polia diberikan untuk mencegah penyakit polio.

3. BCG

Vaksin BCG diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit tuberkulosis.

4. DPT

Imunisasi DPT merupakan vaksin gabungan untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan (pertusis), dan tetanus.

5. Hib

Vaksin Hib bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilius influenza tipe B. Infeksi bakteri ini dapat memicu penyakit, seperti radang selaput otak, radang paru-paru, radang sendi, dan radang dilapisan pelindung jantung.

6. Campak

 Imunisasi campak aman dan efektif untuk mencegah campak.

7. PCV

Vaksin PCV diberikan untuk mencegah pneumonia, dan meningitis, dan septikemia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus neumonia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

KENALI GEJALA PNEUMONIA ATAU RADANG PARU-PARU DAN CARA MENGOBATINYA

  Apa Itu Pneumonia (radang paru-paru)? Menurut UNICEF/WHO, radang paru-paru atau pneumonia adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut da...