Senin, 29 Juli 2024

MENGENAL "KIPI" (kondisi ikutan pasca imunisasi)

 Sering kali kita mendengan istilah KIPI, melalui media massa maupun media social. Banyak yang memberitakan kejadian-kejadian ikutan setelah dilakukan imunisasi, yang terkadang dapat menimbulkan penerimaan negative karena kurang utuhnya informasi atau kurangnya pemahaman di masarakat.

 Dalam program imunisasi yang diselenggarakan baik imunisasi rutin maupun imunisasi tambahan, ada kewajiban untuk dilakukan pemantauan setelah penyuntikan dan sampai 2-5 hari setelah imunisasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah kewaspadaan bila ditemukan reaksi, keluhan atau gejala medis setelah imunisasi agar dapat dilakukan tindakan penanganan dengan tepat dan cepat.

 Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi dapat berubah reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur, atau koinsidens, sampai ditentukan adanya hubungan kausal. Untuk mengetahui hubungan antara imunisasi dengan KIPI diperlukan pencatatan dan pelaporan semua reaksi simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi. Oleh karenanya sangat penting bagi calon penerima imunisasi untuk menyampaikan informasi terkait status kesehatan dan riwayat kesehatan dengan jujur dan jelas kepada petugas sebelum dilakukan imunisasi dan juga setelah dilakukan imunisasi. Informasi ini menjadi sangat penting karen akan mempengaruhi kesimpulan akhir analisa apakah keluhan yang timbul memang berkaitan dengan imunisasi atau tidak (koinsidens).

Gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistematik, reaksi susunan saraf pusat, serta reaksi lainnya. Pada umumnya makin cepat terjadi KIPI makin berat gejalanya dan pada kejadian tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari, atau sampai 6 bulan. Sebagian besar gejala yang muncul adalah demam ringan, nyeri dan bengkak di lokasi suntikan, dimana gejala tersebut akan hilang dalam 2-3 hari, baik dengan bantuan obat penurun panas/pengurangan nyeri maupun tidak.

 Gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan saraf pusat, serta reakai lainnya. Pada umumnya makin cepat terjadi KIPI makin berat gejalanya dan pada kejadian tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari atau sampai 6 bulan. Sebagaian besar gejala yang muncul adalah demam ringan, nyeri dan bengkak dilokasi suntikan, dimana gejala tersebut akan hilang dalam 2-3 hari, baik dengan bantuan obat penurun panas dan pengurang nyeri.

 Pemantau KIPI pada dasarnya terdiri dari penemuan, pelacakan, analisis kejadian, tindak lanjut, pelaporan dan evaluasi. Pelaporan kasus diduga KIPI terbagi dalam KIPI ringan dan KIPI berat. KIPI ringan adalah suatu peristiwa yang tidak serius dan tidak menimbulkan risiko potensial terhadap kesehatan penerima. Sedangkan KIPI serius/berat adalah kasus diduga KIPI yang tunggal/berkelompok, sakit dengan rawat inap, kecacatan yang menetap, mengancam kehidupan atau kematian, dan menimbulkan kekuatiran masyarakat.

 Kegiatan pemantauan KIPI adalah tanggung jawab pemerintah untuk menjamin kesehatan masyarakat dan keamanan vaksin dan mendorong keberhasilan program imunisasi, yaitu tercapainya kekebalan kelompok(herd immunity) disemua wilayah. Oleh karenanya masyarakat tidak perlu takut, khawatir dan sampai menolak diberikan imunisasi. Bila ada keraguan karena kurang jelasnya informasi, atau bila menderita penyakit tertentu, dan apabila menderita penyakit tertentu dan apabila timbul keluhan setelah imunisasi, masyarakat dapat segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan kejelasan informasi dan penanganan lebih lanjut.

 Sampai saat ini imunisasi terbukti paling efektif dalam pencegahan dan pengendalian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Manfaat yang dapat diperoleh lebih besar dari efek dari efek samping yang ditimbulkan. Masyarakat tidak perlu khawatir dan taku untuk mendapatkan imunisasi, karena vaksin yang digunakan sudah melewati beberapa kali uji klinis sebelum dinyatakan siap digunakan.

Salam sehat untuk kita semua..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

KENALI GEJALA PNEUMONIA ATAU RADANG PARU-PARU DAN CARA MENGOBATINYA

  Apa Itu Pneumonia (radang paru-paru)? Menurut UNICEF/WHO, radang paru-paru atau pneumonia adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut da...