Tampilkan postingan dengan label penyakit hipertensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit hipertensi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Agustus 2024

MENGENAL PENYAKIT HIPERTENSI

Kenali dan Wasapadai Penyakit Hipertensi


Pengertian Hipertensi

Hipertesni atau sering disebut Tekanan Darah Tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat di atas normal. Kondisi ini dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa kita sadari atau orang yang terkena hipertensi. Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut dan dapat di deteksi.
Penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke. Kalau kita punya riwayat penyakit tersebut, maka ketahuilah kalau ada beberapa jenis, yaitu:

1. Hipertensi primer

    Hipertesni primer adalah kondisi terjadi peningkatan tekanan darah tanpa adanya penyakit yang lain mendasarinya.

2. Hipertensi sekunder

    Hipertensi sekunder adalah kondisi yang terjadi peningkatan tekanan darah dengan adanya riwayat penyakit lain yang dapat mendasarinya. Contoh penyakit lain yang dapat meningkatkan hipertensi adalah penyakit ginjal, gangguan endokrin, gangguan vaskular, hingga efek samping penggunaan obat.

3. Hipertensi gestasional

    Hipertensi gestasional adalah kondisi naiknya tekanan darah yang diderita pertama kali ketika hamil. Selain itu, pada ibu hamil tidak ditemukan adanya protein pada urine. Kondisi hipertensi gestasional akan hilang dalam 3 bulan pasca persalinan.

Penyebab Hipertensi

1. Hipertensi Primer

    Hipertensi primer menyerang 90 persen penderita hipertensi. Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti dan cenderung terjadi bertahap selama bertahun-tahun. Faktor gaya hidup dan genetik diduga berperan penting terjadinya penyakit hipertensi primer.

2. Hipertensi Sekunder

    Hipertensi sekunder diketahui penyebabnya terjadi pada 5-10 persen penderita hipertensi. Biasanya, kondisi ini muncul tiba-tibadan menyebabkan tekanan darah yeng lebih tinggi daripada hipertensi primer.
    Beberapa kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi tipe ini antara lain sleep apnea, masalah ginjal, tumor kelenjar adrenal, masalah tiroid, cacat bawaan dalam pembuluh darah, dan obat-obatan tertentu (pil KB, obat flu, obat antinyeri).

3. Hipertensi Gestasional

    Sedangkan hipertensi gestasional, belum diketahui faktor utamanya, tetapi fakto-faktor berikut dapat berperan dalam timbulnya kondisi ini:
    
    * Kerusakan pembuluh darah darah plasenta
    Gangguan dalam pembuluh darah yang menyuplai plasenta dapat menyebabkan hipertensi gestasional.
    * Masalah pada sistem imun
    Perubahan pada sistem kekebalan tubuh selama kehamilan dapat mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi.

    * Riwayat kesehatan
     Riwayat penyakit hipertensi sebelum kehamilan atau riwayat keluarga dengan hipertensi dapat meningkatkan risiko hipertensi gestasional.

    * Usia
    Usia ibu yang lebih tua saat hamil juga dapat menimbulkan risiko terkena hipertensi gestasional.

    * Obesitas
    Obesitas sebelum hamil atau kenaikan berat badan yang signifikan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko hipertensi gestasional.

    * Kehamilan multipel
    Kehamilan dengan bayi kembar atau lebih juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi gestasional.

    * Riwayat kehamilan sebelumnya
    Wanita yang pernah hamil sebelumnya dan pernah mengalami hipertensi gestasional pada kehamilan sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini pada kehamilan berikutnya.

    * Kerusakan pembuluh darah
    Kelainan pada pembuluh darah sebelum kehamilan  juga dapat meningkatkan risiko hipertensi gestasional.

    Hipertensi gestasional perlu dipantau dan dikelola dengan baik oleh tenaga medis. Jika kita memiliki risiko atau gejala hipertensi gestasional, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Faktor Risiko Hipertensi

Faktor risiko hipertensi dapat sangat bervariasi dan berkaitan dengan jenis hipertensi yang dialami. Pada hipertensi primer, faktor risiko terkait dengan genetik hingga pola makan tinggi garam yang dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan darah.

Hipertensi sekunder sangat berkaitan erat dengan penyakit utama yang mendasari terjadniya peningkaan tekanan darah. Adapun faktor yang meningkatkan risiko hipertensi gestasional adalah:

    * Hamil sebelum usia 20 tahun, atau bahkan usia 40 tahun
    * Kehamilan pertama
    * Hamil kembar
    * Ibu seorang penderita diabetes
    * Punya riwayat sakit ginjal
    * Ada riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil ataupun di kehamilan sebelumnya.

Gejala Hipertensi

Tekanan darah tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa orang dengan tekanan darah yang sangat tinggi dapat muncul ciri-ciri berupa:
   
* Sakit kepala
* Mimisan
* Nyeri dada atau sesak napas 
Meski demikian, gejala hipertensi ini tidak spesifik serta baru muncul jika tekanan darah terlalu tinggi dan mengancam nyawa.

Pengobatan Hipertensi

Cara mengatasi hipertensi yang utama adalah dengan menjaga gaya hidup. Pola hidup sehat yang dapat diterapkan, diantaranya:
    * Mengurangi asupan garam
    * Olahraga teratur
    * Menurunkan berat badan
    * Berhenti merokok
Obat baru diberikan jika tidak ada perubahan setelah merubah gaya hidup. Beberapa jenis obat antihipertensi yang dapat di rekomendasikan oleh dokter adalah:

    * Obat golongan ACE-inhibitor, seperti captropil, lisinoprol, ramipril.
    * Beta-blocker, misalnya: bisoprolol, propranolol
    * Thiazide, seperti hidroklorotiazid
    * Angiotensin II rceotor blockers, seperti candesartan, valsartan.
    * Calcium channel blocker, misalnya amlodipin, nifedipin
    * Diuretik, seperti furosemid

Semua obat tersebut berfungsi menurunkan tekanan darah tinggi dengan kerja yang berbeda-beda. Indikasi pemberian obatnya pun berbeda-beda disesuaikan dengan usia, drajat hipertensi, dan penyakit lain yang mendasari.

Awalnya dokter akan memberikan satu jenis obat hipertensi dengan dosis paling rendah, lalu di observasi selama beberapa waktu. Jika tidak efektif, dokter akan meningkatkan dosis obat atau menambahnya dengan obat antihipertensi yang lain.

Pencegahan Hipertensi

Beberapa cara mencegah hipertensi adala:

    * Menjaga pola hidup sehat
    * Menghindari makanan yang tinggi garam atau natrium
    * Berolahrag rutin
    * Menjaga berat badan ideal
    * Berhenti atau tidak merokok sama sekali
    * Sebaik mungkin mengelola penyakit lain yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Komplikasi Hipertensi

Tekanan darah tinggi yang tidak dapat ditangani dengan baik dapat menyerang berbagai macam organ dalam tubuh, termasuk ginjal, mata, hingga otak seperti terkena stroke. Komplikasi tersebut dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga meninggal dunia.

Jika kita sudah berupaya maksimal untuk menjaga pola hidup sehat setiap hari, tapi tekanan darah tidak juga terkontrol dengan baik, maka sangat disarankan untuk segera ke dokter. Agar dapat di evaluasi dan diberikan terapi dengan tepat agar tekanan darah dapat di kontrol dengan baik, dan terhindar dari berbagai macam komplikasi.

Salam sehat untuk kita semua...
Terimakasih...

Featured Post

KENALI GEJALA PNEUMONIA ATAU RADANG PARU-PARU DAN CARA MENGOBATINYA

  Apa Itu Pneumonia (radang paru-paru)? Menurut UNICEF/WHO, radang paru-paru atau pneumonia adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut da...