Sabtu, 31 Agustus 2024

SINUSITIS: Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.

 Sinusitis



Pengertian Sinusitis

Sinusitis adalah peradangana atau pembengkakan pada jaringan yang melapisi sinus atau dinding sinus. Sinus merupakan rongga kecil dan terletak pada struktur tulang wajah.

Gangguan ini dapat membuat lendir tipis yang mengalir keluar dari saluran hidung. Sinus tersumbat karena berisi cairan sehingga bakteri tumbuh dan menyebabkan infeksi.

Saat infeksi, rongga ini akan terisi lendir dan terjadi pembengkakan pada selaput lendir sehingga membuat sumbatan.

Adapaun penyebab yang paling sering terjadi adalah akibat bakteri dan virus. Jika penyebabnya adalah virus, kondisi ini akan menjadi penyakit menulat.

Penyebab Sinusistis

Kondisi ini dapat terjadi akibat virus, bakteri, atau jamur yang menyebabkan sumbatan pada sinus atau pembengkakan.

Beberapa penyebab umum untuk kondisi kronis meliputi:

    * Polip hidung, adalah pertumbuhan jaringan ini dapat menyumbat saluran hidung atau sinus.

    * Deviasi septum hidung, adalah septum yang bengkok  (dinding diantara lubang hidung) dapat membatasi atau menyumbat saluran sinus. Hal tersebut membuat gejala menjadi lebih buruk.

    * Kondisi medis lainnya, adalah komplikasi dari kondis lainnya seperti cystic fibrosis, HIV < dan penyakit terkait sistem kekebalan tubuh lainnya dapat menyebabkan penyumbatan hidung.

    * Infeksi saluran pernapasan, adalah kondisi seperti pilek, dapat menebalkan selaput sinus dan mengahalangi drainase lendir. Penyebab infeksi ini biasanya virus atau bakteri.

    * Alergi, adalah peradangan yang terjadi akibat alergi dapat menyumbat sinus.

Jenis-jenis Sinusitis

Pengelompokan kondisi ini akan berdasarkan pada durasi gejala yang muncul. Berikut adalah penjelasnnya:

    * Akut: Jenis akut berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.

    * Subakut: Jenis ini umumnya berlangsung antara 4 hingga 12 minggu.

    * Kronis: Jenis kronis atau berkepanjangan umumnya berlangsung lebih dari 12 minggu. Kondisi ini juga dapat berlanjut hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Jika kita ingin mengetahui informasi lebih mendalam mengenai jenis kondisi ini, maka kita bisa berkonsultasi pada dokter spesialis THT.

Faktor Risiko

Terdapat berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini, antara lain:

    * Adanya kelainan struktur atau bentuk dari saluran hidung, seperti polip hidung atau penyimpangan septum hidung.

    * Masalah pernapasan yang penyebabnya oleh sensitivitas terhadap obat-obatan jenis tertentu.

    * Pengidap asma, orang yang mengidap asma lebih rentan mengalami kondisi kronis.

    * Terpapar asap rokok secara berlebihan dan jangka panjang.

    * Gejala alergi yang muncul bagi sebagian orang.

    * Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    * Rutin menyelam dan berenang.

    * Mengalami infeksi gigi.

    * Alami cedera hidung.

    * Adanya benda asing yang tersangkut di hidung.

Pada anak-anak, hal-hal yang dapat meningkatkan risiko alami kondisi ini, meliputi:

    * Memiliki alergi terhadap udara kotor

    * Terjangkit dari anak-anak lain di tempat penitipan anak atau sekolah, dan tempat bermain.

    * Menggunakan dot.

    * Minum botol sambil berbaring telentang.

    * Banyak menghirup asap di lingkungan sekitarnya.

Gejala Sinusitis

Gejala sinusitis ini akan tergantung pada usia dan jenis yang dialami oleh pengidapnya. Pada jenis kronis, gejalanya dapat menyerupai gejala sinusitis akut.

Tetapi sinusitis kronis menimbulkan gejala yang lebih ringan dan berlangsung lebih lama. Namun, secara umum gejala dari kondisi ini mirip dengan flu biasa dan gejalanya dapat meliputi:

    * Penurunan indera penciuman

    * Demam

    * Hidung tersumbat atau berair.

    * Sakit kepala akibat tekanan sinus.

    * Kelelahan.

    * Batuk.

Pada anak, kondisi ini dapat menimbulkan gejala umum berupa:

    * Gejala pilek yang tidak dapt membaik selama 10 hingga 14 hari.

    * Gejala alergi yang tidak merespon pengobatan.

    * Batuk berkepanjangan.

    * Demam tinggi dengan suhu melebihi celcius.

    * Adanya lendir kental berwarna hijau atau kuning keluardari hidung.

Diagnosis Sinusitis

Dokter akan melakukan pemeriksaan nyeri pada hidung dan wajah serta memeriksa bagian dalam hidung.

Selain itu, metode lain untuk melakukan diagnosis terhadap sinusitis bisa juga dengan berbagai hal berikut:

1. Endoskopi Hidung

Endoskopi hidung adalah prosedur pemeriksaan menggunakan tabung tipis dan fleksibel.

    Tabung ini memilki cahaya serat optik yang dimasukkan melalui hidung untuk melihat struktur dan konidisi dalam hidung.

Adapun tujuan dari pemeriksaan ini adalah melihat bagian dalam hidung dan tenggorokan, yang bisa menjadi sumber infeksi sinusitis.

2. Studi Pencitraan

    Penggunaan MRI atau CT scan bisa menunjukan struktur sinus dan area hidung secara detail.

Meski sebenarnya dokter tidak merekomendasikan untuk sinusitis akut tanpa komplikasi, tetapi studi pencitraan ternyata membantu mengidentifikasi kelainan atau komplikasi yang dicurigai.

3. Kultur Hidung dan Sinus

    Tes laboratorium umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis kondisi ini yang bersifat akut. Namun, ketika kondisi ini tidak merespon terhadap pengobatan atau malah memperburuk, kultur jaringan membantu menentukan penyebabnya, seperti infeksi bakteri.

    Tes Alergi

    Jika pemicu munculnya sinusitis akut dicurigai karena alergi, dokter akan merekomendasikan tes kulit alergi. Tes kulit aman dan cepat serta membantu untuk menentukan alergi yang bertanggung jawab untuk flare-up hidung.

Pengobatan Sinusitis

Sebagian besar kasus sinusitis terjadi akibat infeksi virus dan mungkin tidak memerlukan pengobatan. Untuk meringankan gejala kondisi ini akibat virus, pengidap dapat mengonsumsi obat bebas dan pengobatan rumahan dapat membantu meringankan gejalanya.

Selain itu, ada terdapat beberapa pilihan pengobatan yang dapat dokter rekomendasikan, antara lain:

    * Konsumsi obat nyeri

    * Antibiotik

    * Operasi Sinusitis.

Jika kita mengalami gejala yang yang berhubungan dengan sinusitis atau masalah ini sering kambuh, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan.

Selalu awali dengan konsultasi dengan dokter sepesialis THT, untuk penanganan  medis lebih lanjut dan lebih tepat sedini mungkin.

salam sehat untuk kita semua...

terimakasih...

       


Jumat, 30 Agustus 2024

MIOPI "PENYEBAB, GEJALA, DAN CARA MENGATASI


 

Apa itu Miopi ?

Miopi adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat suatu objek dari jarak jauh.

Kondisi ini termasuk dalam salah satu kelainan refraksi mata, dimana mata tidak dapat memfokuskan cahaya secara tepat di retina.

Kondisi ini sering dikenal oleh orang umum dengan sebutan mata minus. Tanda-tanda umum miopo adalah sakit kepala atau pusing , sulit membaca tulisan dari jauh, dan penglihatan buram.

Miopi dapat terjadi pada semua kalangan usia, baik anak-anak hingga orang dewasa. Ingin tahu penyebab dan cara mengatasinya?, disini akan kita bahas penejelasannya.

 Penyebab Miopi

Pada dasarnya, penyebab miopi adalah ketika cahaya yang masuk ke mata, jatuhnya tidak tepay pada retina.

Kondisi tersebut terjadi karena bentuk bola mata pengidap miopi lebih panjang daripada bola mata normal.

Selain itu, penyebab miopi juga bisa karena adanya kelainan pada kornea dan lensa mata yang yang berfungsi memfokuskan cahaya pada retina.

Ketika korena dan lensa mata tidak melengkung secara mulus dan merata, maka sinar cahaya tidak dapat dibiaskan dengan sempurna, sehingga terjadi kelainan refraksi.

Nah, ada beberapa faktor yang dapat memungkinkan risiko seseorang mengalami miopi, diantaranya yaitu:

    * Terbiasa membaca atau menonton dengan jarak terlalu dekat

    * Faktor genetik

    * Kurang mendapatkan sinar matahari

    * Kekurangan vitamin D

Jenis-jenis Miopi

Jenis-jenis miopi dibagi menjadi dua berdasarkan penyebabnya. Yaitu miopi degeneratif dan tinggi.

Berikut masing-masing penjelasannya.

Miopi Degeneratif

Miopi degeneratif adalah jenis gangguan rabun jauh yang cukup langka, sering kali muncul karena adanya faktor genetik.

Pada kondisi ini, bola mata memanjang dengan cepat dan mengakibatkan miopi parah, seringkali terjadi pada remaja atau orang dewasa awal.

Miopi degenaratif dapat bertambah parah seiring berjalannya waktu dan usia. Kondisi ini dapat membuat seseorang kesulitan melihat benda jarak jauh.

Bahkan, berisiko mangalami komplikasi seperti glaukoma, retina lepas, dan pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal.

Miopi Tinggi

Selanjutnya, salah satu jenis miopi adalah miopi tinggi, yaitu kondisi rabun jauh yang lebih parah, terjadi ketika bola mata lebih panjang dari ukuran normal.

Kondisi ini dapat membaik seiring berjalannya waktu, pada umur 20-30 tahun. pengidap miopi tinggi memiliki risiko terkena gangguan mata seperti retina sobek, dan glaukoma.

Gejala Miopi

Adapun gejala rabun jauh atau miopi adalah sebagai berikut:

    * Perlu menypitkan mata atau menutup sebagian mata agar dapat melihat objek dengan jelas.

    * Penglihatan buram saat melihat benda dari jauh.

    * Mengalami sakit kepala karena mata kelelahan.

    * Kesulitan melihat jalan saat berkendara, terlebih pada malam hari

Miopi adalah kondisi yang sebenarnya dapat terdeteksi sejak kecil. Beberapa gejala miopi pada anak-anak adalah sebagai berikut:

    * Tidak menyadari adanya benda jauh

    * Sering menggosok mata

    * Saat melihat televisi harus duduk lebih dekat

    * Sering mengedipkan mata

    * Terus-terusan menyipitkan mata saat melihat sesuatu

Diagnosis Miopi

 Miopi adalah kondisi yang tepat dipastikan atau didiagnosis melalui serangkaian pemeriksaan mata secara lengkap.

Pemeriksaaan mata dilakukan untuk mengetahui kemampuan penglihatan mata anda serta menentukan jenis lensa yang tepat.

Anda dapat melakukan tes mata di dokter spesilis mata atau pun optik. Salah satu tes yang dilakukan paling umum yaitu tes visus mata.

Cara Mengatasi Miopi

Cara mengatasi rabun jauh adalah dapat dilakukan dengan beberapa upaya, berikut diantaranya.

1. Menggunakan Kacamata

Penggunaan kacamata adalah salah satu cara mengatasi miopi tanpa operasi yang umum dilakukan pada pengidap miopi.

Dengan bantuan kacamata, seseorang yang mengalami miopi dapat melihat dengan jelas, sekalipun dari jarak jauh.

Pengobatan ini berlaku sementara, karena cara ini tidak dapat menyembuhkan miopi, hanya saja dapat memperlambat keparahannya dan membantu melihat secara lebih jelas.

Penderita miopi menggunakan lensa cekung untuk membantu bayangan kembali terbentuk tepat pada retina.

2. Implamantasi Lensa Buatan

Upaya implementasi lensa buatanpada miopi adalah pencangkokan lensa buatan yang disesuaikan kebutuhan pengidadpnya.

Selain memperbaiki penglihatan bagi pengidap miopi. Cara ini juga dapat digunakan pada pengidap mata katarak.

3. Operasi LASIK

Operasi LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) merupakan salah satu cara mengatasi miopi yang dapat mengembalikan penglihatan normal pengidapnya.

Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk kornea mata pada penderita miopi agar kembali normal dan dapat melihat jelas tanpa bantuan kacamata.

Namun, tidak semua pengidap miopi dapat dilakukan operasi LASIK. Pasalnya, prosedur ini tidak dilakukan bila ukuran minus seseorang masih fluktuatif, karena dapat menyebabkan bentuk kornea tetap kembali ke semula meski telah menjalani operasi.

Cara Mencegah Miopi

Miopi adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja, terlebih jika meiliki keluarga dengan riwayat miopi.

Nah, untuk mencegahnya atau memperlambat perkembangannya, anda dapat melakukan beberapa upaya sebagai berikut:

    * Melakukan pemeriksaan mata secara teratur meski tidak merasakan gejala apapun.

    * Menggunakan kacamata anti radiasi untuk melindungi mata dari sinar UV atau saat berada di depan gawai.

    * Mengonsumsi makanan yang baik untuk mata, seperti vitamin A, omega-3.

    * Mengurangi aktivitas yang berisiko membuat mata kelelahan.

    * Perbanyak menghabiskan waktu di luar ruangan.

    * Mengontrol kondisi kesehatan, seperti diabetes dan hipertensi.

    * Menghindari kebiasaan merokok.

Nah, itu dia penjelasan mengenai penyebab miopi, gejala, faktor risiko, cara mengatasi hingga pencegahannya.

Kondisi ini sudah sangat umum terjadi, terlebih kini sebagian besar orang banyak menghabiskan waktu di depan elektronik, sekalipun untuk bekerja atau hal lain.

Maka dari itu, jika anda merasakan gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar kondisinya tidak semakin memburuk.

salam sehat untuk semua...

terimakasih....


Kamis, 29 Agustus 2024

WASPADAI PENYAKIT ASAM LAMBUNG DAN CARA MENGATASINYA






Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal reflux Diseases (GERD) adalah gangguan pencernaan yang memengaruhi cincin otot antara kerongkongan dan perut. Otot kerongkongan bagian bawah yang melemah menyebabkan kerongkongan tetap terbuka. Ini membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Banyak yang mengalami naiknya asam lambung dari waktu ke waktu. Namun, ketika terjadi berulang kali atau lebih dari dua kali dalam seminggu, kondisi tersebut menyebabkan GERD. Namun, GERD tidak sama dengan penyakit maag meskipun sama-sama ada gangguan pada lambung. Pada maag, asam lambung tidak naik ke kerongkongan, tetapi hanya lambung di saja.

Kebanyakan oramg dapat mengatasi penyakit asam lambungdengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan. Beberapa orang mungkin memerlukan pembedahan untuk meredakan gejala asam lambung meski ini jarang terjadi. Penyakit asam lambung mungkin tidak mematikan, tetapi jika diabaikan penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius. Oleh karena itu, pahami apa saja gejalanya, peneybabnya, dan pengobatannya.

Gejala Penyakit Asam Lambung

Gejala GERD yang paling umum adalah heartburn atau sensasi terbakar di dada. Rasa seperti nyeri dada terbakar yang dimulai dari belakang tulang dada dan bergerak ke atas leher dan ke tenggorokan. Makanan seperti masuk kembali kemulut sehingga menimbulkan rasa asam atau pahit. Heartburn biasanya terjadi setelah makan, yang bisa lebih buruk di malam hari atau saat berbaring.

Gejala penyakit asam lambung adalah:
    
    * regurgitasi (naiknya asam lambung ke tenggorokan dan mulut)
    * sakit perut bagian atas atau dada
    * kesulitan menelan
    * sensasi benjolan di tenggorokan
    * mual dan muntah
    * bau mulut
    * kesulitan bernapas

Heartburn dapat berlangsung selama deu jam dan bisa memburuk setelah makan, berbaring atau membungkuk. Banyak orang merasa lebih baik jika mereka berdiri tegak atau minum antasida yang membersihkan asam dari kerongkongan. Jika anda mengalami refluks asam lambung malam hari, anda mungkin mengalami:

    * Batuk berdahak
    * Radang pita suara
    * Mendadak asam atau asma memburuk
    * Gangguan tidur

Peneyebab Penyakit Asam Lambung

Istilah "gastroesofageal" mengacu pada perut dan kerongkongan. Refluks berarti mengalir kembali. Refluks gastroesofagus adalah ketika apa yang ada di perut kembali ke kerongkongan.

Dalam pencernaan norma, otot kerongkongan bagian bawah  (otot LES) akan terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut anda. Kemudian, otot LES menutup untuk menghentikan makanan dan cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Penyakit asam lambung terjadi ketika LES melemah, tidak bisa membuka dan menutup seperti seharusnya, yang membuat isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.

Kemungkinan peneyebab lainnya adalah:

    * Hernia hiatus, ini adalah saat bagian perut bergerak di atas diafragma menuju area dada. Diafragma yang terganggu dapat meningkatkan kemengkinan otot LES tidak dapat melakukan fungsinya dengan benar.

    * Sering makan dalam porsi besar. Hal ini dapat menyebabkan distensi bagian atas perut. Distensi ini berarti tidak ada cukup tekanan pada otot LES dan LES tidak menutup dengan benar.

    * Berbaring terlalu cepat setelah makan besar. hal ini dapat memberi sedikit tekanan daripada yang dibutuhkan LES untuk berfungsi dengan baik.

Faktor Resiko Penyakit Asam Lambung

Kondisi dibawah ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit asam lambung yaitu:

    * Kegemukan
    * Hamil
    * Gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma
    * Perut kosong terlalu lama

Faktor lainnya yang dapat memperburuk refluks asam lambung meliputi:

    * Merokok
    * Makan dalam porsi yang besar atau makan larut malam
    * Makan makanan tertentu seperti berlemak, atau gorengan
    * Minum minuman tertentu, seperti alkohol atau kopi
    * Minum obat-obatan tertentu, seperti aspirin

Segera berobat ke dokter jika mengalami gejala penyakit asam lambung yang parah atau sering. Dokter akan mendiagnosis seberapa parah dari gejala yang ditimbulkan. Jika diperlukan, dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala yang muncul. Penyembuhan penyakit asam lambung ini juga perlu didukung oleh perubahan pola hidup sehat yang tepat.

salam sehat untuk kita semua...
terimakasih...

Selasa, 27 Agustus 2024

KATARAK : PENGERTIAN, GEJALA, DAN PENGOBATAN



Pengertian Katarak 

Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata jadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu penglihatan. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendelaberkabut, sulit membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit mata ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.

Penyebab Katarak

Penyebab katarak yang paling umum ditemui adalah akibat proses penuaan atau trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata. Lensa mata sebagian besar terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia, lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel.

Hal tersebut menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata. Kondisi tersebut pada akhirnya menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan, tetapi semakin memburuk seiring dengan bertambahnya waktu.

Beberapa kelainan genetik bawaan juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lain yang bisa meningkatkan risiko katarak. Selain itu, katarak juga bisa disebabkan oleh kondisi mata lain, operasi mata sebelumnya, atau kondisi medis seperti diabetes. Penggunaan obat steroid jangka panjang juga bisa menyebabkan penyakit mata tersebut berkembang.

Faktor Risiko Katarak

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko katarak, antara lain:

    * Penuaan, penuaan adalah penyebab tersering dan paling umum terjadinya keruhan pada lensa mata atau katarak.

    * Riwayat trauma, lensa mata yang pernah mengalami trauma, seperti masuknya serpihan material tajam ke mata, terbentur bola, kembang api, dapat membuat katarak ti,bul lebih cepat.

    * Infeksi saat kehamilan, jika ibu saat hamil mengidak infeksi, khususnya rubella, dapat menjadi penyebab utama terjadinya katarak kongential pada anak yang dilahirkan. Katarak kongential dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata anak.

    * Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti obat kortikosteroid dan amiodaron, dapat memicu katarak.

    * Pengidap penyakit tertentu, pengidap penyakit diabetes melitus, hipertensi, hipoklemia, dan dermatitis atopik, dapat berkaitan dengan timbulnya katarak di kemudian hari.

    * Kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol.

    * Paparan sinar matahari pada mata yang cukup lama.

    * Riwayat operasi pada mata.

Gejala Katrak

Pengidap katarak bisa mengalami beberapa gejala, contohnya seperti:

    * Pandangan kabur seperti kabut.

    * Melihat lingkaran di sekeliling cahaya.

    * Pandangan ganda.

    * Penurunan penglihatan pada malam hari.

    * Rasa silau saat melihat lampu mobil, matahari, atau lampu.

    * Warna di sekitar terlihat memudar.

Diagnosis Katarak

Dokter akan mendiagnosis katarak dengan meninjau riwayat kesehatan dan gejala kamu, serta melakukan pemeriksaan mata yang menyeluruh, meliputi:

    * pemeriksaan lapang dada.

    * Tes ketajaman penglihatan

    * Pemeriksaan dengan menggunakan alat yang diarahkan dari samping mata, guna memperlihatkan kekeruhan pada lensa mata.

Pemeriksaan tambahan lain yang juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis katarak adalah:

    * Pemeriksaan dengan alat slit lamp, yang memungkinkan dokter mata untu melihat struktur di bagian depan mata kamu.

    * Pemeriksaan oftalmoskopi daerah retin, jika dicurigai adanya kelainan pada berbagai organ lain dalam mata.

    * Tonometri aplansi, tes ini mengukur tekanan cairan di mata.

Pengobatan Katarak

Jika katarak tidak terlalu mengganggu, kamu mungkin hanya perlu menggunakan kacamata baru ubtuk membantu kamu melihat lebih baik.

Jika katarak menyebabkan penglihatan semakin memburuk dan sulit menjalani aktivitas sehari-hari, prosedur operasi merupakan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah mata tersebut.

Operasi katarak pada umumnya aman dan tidak membutuhkan rawat inap. Ada dua jenis operasi katarak, yaitu:

    * Small incision cataract surgery. Operasi ini dilakukan dengan melakukan insisi kecil pada tepi korne. Selanjutnya, dokter akan menyinarkan gelombang ultrasound untuk menghancurkan lensa lalu diambil menggunakan alat penghisap.

    * Extracapsular surgery. Operasi ini membutuhkan insisi yang lebih besar untuk mengeluarkan inti lnsa yang berkabut. Selanjutnya, sisa lensa dikeluarkan dengan menggunakan alat penghisap.

Pada proses kedua jenis operasi tersebut, lensa buatan yang disebut juga lensa intraokular dimasukan untuk menggantikan lensa yang asli. Operasi ini membutuhkan waktu sekitar satu jam dan tanpa ada merasakan nyeri. Dokter pada umumnya menggunakan alat obat tetes mata untuk membuat mata menjadi baal dan pengidap tetap sadar selama menjalani operasi.

Pencegahan Katarak

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah katarak, antara lain:

    * Memeriksakan mata secara teratur pada dokter spesialis mata.

    * Melindungi mata dari benturan dan cahaya matahari yang terlalu lama, dengan menggunakan kacamata yang melindungi dari ultraviolet baik UVA dan UVB.

    * Kelola masalah kesehatan lain, seperti diabetes yang bisa meningkatkan risiko katarak.

    * Membatasi kebiasaan menyetir di malam hari.

    * Memperbaiki pencahayaan di rumah.

    * Menggunakan kaca pembesar saat membaca.

    * Berhenti merokok dan jangan konsumsi alkohol.

    * Terapkan pola makan dengan memperbanyak buah-buahan dan sayuran.

Jika timbul beberapa gejala katarak di atas yang semakin mengganggu atau semakin memperburuk penglihatan , sehingga pengidap merasakan nyeri pada mata atau kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter  spesialis mata terdekat, untuk pemeriksaan dan penangnan lebih lanjut.

salam sehat untuk kita semua...

terimakasih...

Senin, 26 Agustus 2024

MENGENAL PENYAKIT USUS BUNTU

 RADANG USUS BUNTU, PENYEBAB DAN GEJALA



Radang Usus Buntu

Radang usus buntu atau dalam bahasa medisnya disebut juga Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis (umbai cacing/usus buntu). Radang usus buntu terbagi menjadi dua tipe yaitu, radang usus buntu akut dan radang usus buntu kronis. Radang usus buntu kronis terjadi ketika usus buntu tersumbat oleh feses, benda asing, kanker, ataupun oleh pembengkakan usus buntu akibat infeski. Adapun letak usus buntu, usus ini besarnya kira-kira seukuran jari kelingking dan terhubung pada usus besar yang letaknya berada di perut bagian kanan bawah. Perlu diketahui usus buntu adalah ujung yang tertutup sempit. Kondisi ini membuat cacing seperti tabung hingga beberapa inci panjangnya yang mengikat ke cecum (bagian pertama dari usus) dengan nama anatomisnya adalah appendix, vermiform appendix yang berarti sambungan seperti ulat. Dinding appendix sendiri mengandung jaringan getah bening yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan antibodi. Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai appanedix verfiformis. Organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jensi reptil. Pada awalnya organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi appendiks  adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin di mana memilki kelenjar limfoid.

Penyebab Penyakit Usus Buntu

Penyakit usus buntu terjadi akibat penyumbatan pada rongga usus buntu. Kondisi  ini membuat bakteri berkembang dengan cepat dan terkurung di dalam usus buntu. Akibatnya, usus buntu meradang, mebengkak, hingga bernanah.

Ada sejumlah faktor yang diduga bisa menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu yaitu:

    * Sumbatan pada pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras.

    * Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi pada saluran pencernaan atau bagian tubuh lain.

    * Penyumbatan ronggga usus buntu akibat pertumbuhan parasit dipencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis.

    * Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.

    * Cedera perut

Ada mitos yang tersebar di masyarakat dan menyatakan bahwa makanan tertentu, seperti biji cabai, dapat menyebabkan usus buntu. Akan tetapi, kebenaran tentang hal tersebut belum terbukti secara pasti.

Gejala Penyakit Usus Buntu

Gejala utama penyakit utama usus buntu adalah nyeri di perut. Ciri-ciri nyeri perut ada pada radang usus buntu antara lain:

    * Nyeri di bagian tengah perut atau ulu hati yang muncul tiba-tiba, lalu hilang timbul.

    * Nyeri berpindah ke perut kanan bawah dalam beberapa jam.

    * Nyeri bertambah parah di perut kanan bawah.

    * Nyeri meningkat jika berjalan, batuk, bersin, atau perut kanan bawah ditekan.

Selain nyeri, penyakit usus buntu juga dapat disertai keluhan berikut:

    * Mual dan muntah

    * Perut terasa penuh atau bengkak

    * Demam dan menggigil

    * Lemah dan tidak nafsu makan

    * Tidak bisa buang gas dan sembelit

    * Keluhan terasa membaik jika bisa buang angin atau buang air besar

    * Buang air kecil sakit atau lebih sering

Usus buntu pada wanita bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan neyri pada menstruasi (dismenore). Sementara pada ibu hamil, radang usus buntu dapat menimbulkan nyeri diperut bagian atas, karena posisi usus buntu akan lebih tinggi saat hamil.

Diagnosis Penyakit Usus Buntu

Dokter akan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Dokter juga akan melakukan tes fisik, terutama pada perut, dengan menekan area perut yang terasa nyeri.

Radang usus buntu umumnya ditandai dengan nyeri yang semakin parah setelah area perut uang ditekan dilepas dengan cepat.

Guna memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, yaitu:

    * Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.

    * Tes urine, untuk menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit lain, seperti infeksi saluran kemih atau batu binjal.

    * USG perut, untuk melihat gambaran organ dalam perut secara lebih detail, terutama usus buntu.

    * CT scan atau MRI, untuk melihat organ di dalam perut secara lebih detail jika USG belum cukup.

    * Pemeriksaan panggul, untuk memastikan nyeri tidak terjadi akibat masalah pada organ reproduksi atau infeksi panggul lain.

    * Tes kehamilan, untuk memastikan nyeri bukan disebabkan oleh kehamilan ektopik.

    * Foto Rontgen dada, untuk memastikan nyeri bukan karena pneumonia sebelah kanan.


Pengobatan  Penyakit Usus Buntu

Pengobatan penyakit usus buntu akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Beberapa metode yang dapat dilakukan adalah:

* Operasi

    Pengobatan utama pada penyakit usus buntu adalah dengan operasi pengangkatan usus buntu atau apendiktomi. Pengangkatan usus buntu dari sistem pencernaan tidak akan menyebabkan masalah jangka panjang, karena usus buntu tidak berperan pada banyak fungsi tubuh.

Ada dua cara dalam melakukan apendiktomi, yaitu melalui laparoskopi dan laparotomi. Kedua teknik bedah ini diawali dengan pemberian bius total kepada pasien. Berikut adalah penjelasannya:

Laparokopi

Operasi usus buntu dengan laparoskopi dilakukan dengan membuat beberapa sayatan sebesar lubang kunci diperut. Melalui sayatan tersebut, dokter akan memasukkan alat bedah khusus untuk mengangkat usus buntu.

Laparatomi

Pada Laparatomi, dokter akan membuat sayatan pada perut bagian kanan bawah, kira-kira sepanjang 10 cm, untuk mengangkat usus buntu. Bedah ini dianjurkan jika sudah terjadi komplikasi, misalnya usus buntu pecah dan infeksi menyebar ke rongga perut, atau terbentuk tumpukan nanah di rongga perut.


Sabtu, 24 Agustus 2024

MEMAHAMI DIABETES DAN PENEYBABNYA SERTA GEJALA DAN PENGOBATANNYA

 DIABETES

Gamabar cek gula darah


Apa itu diabetes..?

    Diabetes adalah penyakit metabolik yang yang terjadi ketika terdapat kadar gula yang tinggi pada tubuh, namun tidak dapat dipergunakan secara normal oleh tubuh. Diabetes adalah kondisi yang termasuk ke dalam kategori penyakit kronis berbahaya, terutama jika sudah terjadi komplikasi.

Penyebab Terkena Diabetes

    Gula darah merupakana komponen penting dalam tubuh sebagai sumber energi agar fungsi tubuh lebih maksimal saat beraktivitas. Jumlah asupan gula harus disesuaikan dengan aktivitas harian kita.

Namun, yang menjadi masalah adalah saat tubuh mendapatkan asupan gula, sementara aktivitas fisik kita sangat terbatas. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan penumpukan gula darah. Dalam jangka panjang, penumpukan gula darah dalam tubuh akan meningkatkan risiko diabetes.

    Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan tubuh gagal membakar gula yang ada dalam tubuh secara maksimal, diantaranya adalah:

    * Kurangnya aktivitas fisik.

    * Asupan gula yang terlalu tinggi.

    * Tergangguanya respons tubuh terhadap insulin

    * Berkurangnya produksi insulin oleh pankreas.

    * Kinerja insulin terhambat akibat adanya hormon lain.

    Insulin sendiri merupakan hormon yang dihasilkan tubuh untuk membantu memaksimalkan penyerapan glukosa atau gula ke dalam sel-sel tubuh, untuk kemudian diolah menjadi sumber energi dan kelebihannya akan disimpan sebagai cadangan energi.

Jenis-jenis Diabetes

    Penelitian yang dimuat dalam introduction to diabetes mellitus membagi diabetes dalam tiga jenis, yaitu:

1. Diabetes Tipe 1

    Pada dasarnya, diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun, yakni kondisi ketika antibodi yang seharusnya bekerja melindungi tubuh terhadap infeksi, malah berbalik menyerang sel tubuh itu sendiri.

    Dalam kasus diabetes tipe 1, yang dirusak adalah sel beta yang terdapat pada pankreas. Proses tersebut membuat rusaknya sel-sel beta yang akan memproduksi insulin. Belum diketahui apa peneybab antibodi menyerang sel beta pankreas. Namun, banyak pakar percaya jika faktor genetik dan infeksi virus tertentu merupakan penyebabnya.

2. Diabetes Tipe 2

    Berbeda dengan penyebab diabetes tipe 1 yang merupakan akibat penurunan produksi insulin, pada diabetes tipe 2 produksi insulin berjalan normal. Namun, sensitivitas tubuh dalam merespon kadar gula darah menurun sehingga penggunaanya menjadi tidak maksimal.

    Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama mereka yang sudah berusia di atas 30 tahun. Faktor gaya hidup, seperti kurang melakukan aktivitas fisik, stres, dan konsumsi makanan tinggi gula, memainkan peran penting dalam terbentuknya penyakit ini. Selain itu, faktor genetik dan obesitas yang tidak ditangani dengan baik, cukup berpengaruh dalam peningkatan risiko diabetes tipe 2.

3. Diabetes Gestasional

    Diabetes gestasional adalah penyakit diabetes yang umumnya bersifat sementara. Penyakit ini akan menyerang pada ibu hamil dan biasanya akan sembuh sendiri setelah melahirkan.

    Meski bisa terjadi kapan saja, namun penyakit ini biasanya menyerang di minggu ke - 24 usia kehamilan . Walaupun bisa sembuh sendiri, bukan berarti diabetes gestasional ini tidak berbahaya. Jika tidak ditangani dengan baik, maka penyakit ini bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan berlebih, kelahiran prematur, atau lahir dengan gula darah rendah atau hipoglikemia.

    Untuk ibu hamil, diabetes gestasional berpotensi menyebabkan komplikasi, seperti preeklamsia dan hipertensi. Selain itu, sang ibu pun berisiko terserang diabetes gestasional di kehamilan berikutnya, yang dapat meningkatkan potensi terkena diabetes tipe 2 pasca melahirkan.

Diagnosis dan Gejala Diabetes

    Diabetes adalah penyakit yang muncul disertai dengan gejala. Meski terkadang baru diketahui setelah melakukan pemeriksaan kadar gula darah, namun jika anda peka, tanda kelebihan gula darah dapat dilihat dari beberapa kondisi berikut ini.

    * Sering merasa lelah padahal tidak melakukan aktivitas fisik.

    * Sering merasa haus padahal sudah minum cukup air.

    * Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

    * Sering di serang rasa lapar yang ekstrem.

    * Luka lama atau sulit sembuh.

    * Pandangan kabur

    * Sering Buang air kecil

    * Sering mengalami infeksi, termasuk pada kulit, gusi, dan organ intim.

    Pada pasien, gejala diabetes tersebut akan berjalan cukup cepat sehingga anda bisa merasakan perubahan ekstrem pada tubuh. Jika melihat tanda-tanda ini, segera kunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan, dan penanganan medis.

     Biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, termasuk tes kadar gula darah . Anda bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika:

    * Kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh, dan lainnya.

    * Kadar gula darah puasa mencapai lebih dari 126 mg/dL. Kadar gula darah puasa adalah saat dilakukan pemeriksaan dan anda tidak mendapatkan asupan kalori selama minimal 8 jam.

    * Kadar gula darah mencapai lebih dari 200 mg/dL setelah dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO). Tes ini merupakan pemeriksaan kadar gula darah ketika anda mendapatkan asupan gula sekitar 75 gram.

    Meski demikian saat ini sudah banyak alat tes gula darah mandiri, untuk mengetahui apakah anda mengidap diabetes atau tidak, pemeriksaan oleh dokter merupakan langkah terbaik. Hal ini dikarenakan alat tes mandiri hanya berfungsi untuk memantau kadar gula darah.

Pengobatan Diabetes

    Pengobatan diabetes umumnya berjalan lama dan butuh kesabaran. Anda dituntut untuk disiplin menjalankan 5 pilar pengobatan diabetes yang mencakup edukasi, pengaturan pola makan, olahraga, konsumsi obat-obatan, dan pemantauan gula darah mandiri.

    Konsumsi obat herbal untuk meningkatkan produksi insulin dan menurunkan kadar gula darah, sebaiknya dilakukan atas izin dokter dan dalam pengawasan dokter. Pasalnya, konsumsi obat-obatan medis bersama obat herbal dapat berisiko menyebabkan hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah secara ekstrem.

     Selain itu, terdapat beberapa obat-obatan herbal yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan jumlah berlebih dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk berisiko merusak hati dan ginjal.

    Diabetes adalah penyakit komplikasi ketika gula tidak dapat digunakan secara maksimal oleh tubuh. Bagi penderita diabetes atau kencing manis disarankan untuk cek diabetes secara rutin guna mengetahui kondisi gula darah dari masa ke masa.

    Bila anda mulai mengalami gejala yang mengarah pada diabetes, jangan ragu untuk mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam terdekat dari tempat tinggal anda.


salam sehat untuk kita semua...

dan terimakasih...

Jumat, 23 Agustus 2024

MENGENAL APA ITU PROGRAM PROLANIS DAN TUJUANNYA

                                                                     PROLANIS

Gambar senam lansia


Prolanis atau Progaram Pengelolaan Penyakit Kronis merupakan program dari BPJS kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit kronis dan merupakan kegiatan integritas yang membutuhkan kerja sama solid antara BPJS kesehatan, Fasilitas kesehetan, dan pasien.

Tujuan Prolanis adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki hasil baik pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai panduan klinis terkait, sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit. Sasaran prolanis adalah seluruh peserta bpjs kesehatan penyandang penyakit kronis (Diabetes Melitus Tipe 2, dan Hipertensi).

Konsultasi medis

Dilakukan dengan cara konsultasi medis antara peserta prolanis dengan tim tenaga medis, jadwal konsultasi disepakati bersama antara peserta dengan faskes pengelola.

Peserta prolanis akan mendapatkan beberapa layanan pemeriksaan laboratorium rutin setiap 6 bulan. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    1. Untuk pasien hipertensi

        * Profil lemak (kolestrol total, HDL,LDL)

        * Trigliserida

        * Fungsi ginjal ( ureum, BUN, dan kreatin)

    2. Untuk pasien diabetes melitus

        * Profil lemak (kolestrol total, HDL,LDL)

        * Fungsi ginjal ( ureum, BUN, dan kreatin)

        * HbA1C


* Edukasi kelompok

Peserta prolanis edukasi kelompok risiko tinggi (klub prolanis) adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali penyakit serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta prolanis. Sasaran dari metode ini yaitu, terbentuknya kelompok peserta (klub) prolanis minimal 1 Faskes pengelola 1 klub. Pengelompokan diutamakan berdasrkan kondisi kesehatan peserta dan kebutuhan edukasi.

Ada juga senam prolanis, senam prolanis merupakan program pengelolaan penyakit kronis bagi lansia, yaitu berupa aktivitas fisik yang teratur dan terarah yang disarankan bagi orang yang lanjut usia. Penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa senam prolanis dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi dan kadar gula darah bagi penderita diabetes. 

* Selalu mengingatkan peserta prolanis

Mengingatkan pasien adalah kegiatan untuk memotivasi peserta untuk melakukan kunjungan rutin kepada faskes pengelola tersebut. Sasaran dari hal ini adalah tersampaikannya jadwal konsultasi peserta ke masing-masing faskes pengelola.

* Home visite

Home visite adalah kegiatan pelayanan kunjungan kerumah peserta prolanis untuk pemberian informasi/edukasi kesehatan diri dan lingkungan bagi peserta prolanis dan keluarga.

Sasaran home visite peserta prolanis:

    1. Peserta baru terdaftar prolanis

    2. Peserta tidak hadir terapi di faskes selama 3 bulan berturut-turut

    3. Peserta dengan GDP/GDPP dibawah stndar 3 bulan berturut-turut

    4. Peserta dengan tekanan darah tidak normal atau tidak terkontrol selama 3 bulan berturut-turut

    5. Peserta pasca opname.

Featured Post

KENALI GEJALA PNEUMONIA ATAU RADANG PARU-PARU DAN CARA MENGOBATINYA

  Apa Itu Pneumonia (radang paru-paru)? Menurut UNICEF/WHO, radang paru-paru atau pneumonia adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut da...